Perbedaan Diwali dengan Dengan Deepavali, Simak Tanggal dan Asal Usul Perayaanya
Hari Diwali-theasianparents -theasianparents
KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Dipawali secara umum dikenal sebagai perayaan atau festival cahaya yang sangat penting bagi umat Hindu. Terutama bagi masyarakat negara India, dimana sebagian besar masyarakatnya menganut agama Hindu. Meski demikian, penganut agama Hindu di Indonesia tetap menggelar Dipawali.
Dipawali rutin diadakan pada hari Oktober sampai November dan diadakan tanggal yang bervariasi setiap tahunnya. Misalnya pada tahun 2022, Dipawali dirayakan selama lima hari, dari 22 Oktober hingga 26 Oktober, dengan hari utama perayaannya jatuh pada Senin, 24 Oktober 2022.
BACA JUGA:Remaja India Tewas Usai Dioperasi oleh Dokter yang Belajar Tutorial dari Youtube
Setiap tahun, perayaan dipawali digelar dengan tema dan konsep yang berbeda beda disesuaikan dengan tanggal dan wilayah perayaan. Namun, tema umum yang palings ering diusung adalah Kemenangan Kebaikan atas Kejahatan.
Apa Itu Diwali, Ini Tanggal Perayaanya
Mengutip dari Times of India, Diwali adalah salah satu festival terbesar bagi umat Hindu. Perayaan ini dirayakan dengan sejumlah pertunjukan cahaya yang indah. Selain umat Hindu, festival ini juga dirayakan oleh komunitas Sikh dan Jain.
Pada tahun 2024, Diwali akan diperingati pada Amavasya Tithi di bulan Kartik, yaitu pada tanggal 31 Oktober 2024. Sehingga hari ini merupakan hari terakhri dari perayaan, dimulai dari Selasa, 29 Oktober 2024. Tanggal perayaan ini ditentukan karena bulan Amavasya terlihat pada waktu itu. Di beberapa kota di India, umat Hindu juga memperingati Hari Raya Diwali pada tanggal 1 November 2024.
BACA JUGA:Nonton Film India Terbaru Fighter (2024) Subtitle Indonesia
Tanggal perayaan ini ditentukan karena bulan Amavasya terlihat pada waktu itu. Di beberapa kota di India, umat Hindu juga memperingati Hari Raya Diwali pada tanggal 1 November 2024.
Awal Mula Perayaan Diwali, Berikut Perbedaanya Dengan Deepavali
Diwali berasal dari kata Sansekerta "Deepavali," yang berarti “barisan lampu.” Sebenarnya, Diwali dan Deepavali tidak berbeda; keduanya merupakan festival yang melambangkan kemenangan cahaya atas kegelapan.
1. Istilah Diwali dan Deepavali Muncul Sejak Abad ke-7 Masehi
Dalam bukunya "History of Indian Theatre" (1987), Manohar Laxman Varadpande mencatat bahwa istilah Deepavali (atau Diwali) muncul pada abad ke-7 Masehi. Diperkirakan, istilah ini berasal dari bahasa Sanskerta versi Nagananda, yaitu Dipapratipadotsava.
BACA JUGA:Sinopsis dan Link Download Christmas As Usual (2023) : Kisah Cinta Gadis Norwegia dan Pria India
Dipapratipadotsava memiliki akronim DPA, yang berarti “cahaya.” Pratipada berarti “hari pertama,” dan utsava berarti festival. Dengan demikian, Dipapratipadotsava atau Dipavali (alias Diwali) dapat diartikan sebagai hari pertama festival cahaya.
2. Merayakan Kemenagan Cahaya Atas Kegelapan
Momen Diwali secara harfiah merayakan kemenangan cahaya atas kegelapan. Dewi Maa Lakshmi dipercaya akan turun ke bumi untuk memberkahi pengikutnya dengan kekayaan, uang, dan kesuksesan.
Perayaan “Festival Cahaya” biasanya memiliki warna yang berbeda-beda, tergantung pada wilayah dan tradisi. Secara umum, umat Hindu menyalakan diyas, yaitu lampu gerabah kecil yang berisi minyak, pada malam bulan baru selama perayaan Diwali. Tujuannya adalah agar Dewi Lakshmi turun dan memberikan keberkahan serta kekayaan.
3. Perayaan Deepavali Berbeda Di Berbagai Bagian India
Di bagian utara India, festival ini dirayakan untuk memperingati kepulangan Raja Rama (bersama Sita, Lakshmana, dan Hanuman) ke kota Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana, raja iblis yang berkepala sepuluh. Inilah yang menghubungkan festival Diwali dengan Hari Raya Dussehra.
BACA JUGA:Sinopsis Film Pippa (2023) : Perang Ideologi India vs Bangladesh dalam Dimensi Pribadi
Di bagian selatan India, festival Diwali diperingati sebagai hari ketika Dewa Krishna mengalahkan iblis Narakasura. Selain itu, banyak orang juga merayakan Diwali sebagai momen pernikahan antara Dewi Lakshmi dan Dewa Wisnu, serta sebagai ulang tahun Dewi Lakshmi.
4. Umat Jain dan Sikh Peringati Perayaan Deepavali
Lalu, bagaimana dengan umat Jain dan Sikh? Bagi umat Jain, perayaan Diwali menandakan saat Guru Dharma Jain terakhir, yaitu Mahavira, mencapai nirwana. Ini melambangkan pencapaian pengetahuan dan pencerahan yang sempurna.
Sementara itu, bagi umat Sikh, Diwali melambangkan perjalanan panjang menuju kedamaian. Perayaan ini dilakukan secara meriah untuk memperingati pembebasan Guru Hargobind dari penjara oleh Kaisar Jahangir, di mana ia ditahan selama 52 tahun bersama pangeran-pangeran lainnya pada tahun 1619.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: